Langsung ke konten utama

E-book - Cara Berpresentasi yang Baik







KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara berpresentasi yang baik” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.




Purwosari, 15 Januari 2018

Kelompok 1


DAFTAR ISI
        Kata Pengantar………………………………………………    1
        Daftar Isi…………………………………………………….     2
            1.    Apa itu presentasi……………………………………………    3
a.     Pengertian presentasi…………………………………….     3
b.    Tujuan presentasi…………………………………………    3
c.     Teknik presentasi…………………………………………    4
            2.    Cara mendisain & faktor yang membuat presentasi menarik..    11
a.     Menyiapkan Content……………………………………..    11
b.    Design ……………………………………………………    13
c.     Delivery………………………………………………......    16
            3.    Teknik Penyampaian yang baik………………………….....     18
a.     Teknik bercerita…………………………………………      18
b.    Teknik humor……………………………………………     18
c.     Teknik pengulangan……………………………………..     18
d.    Teknik the rule of three………………………………….     19
e.     Teknik vocal…………………………………………….      19
f.      Teknik body language…………………………………..      19
g.     Jadi diri sendiri………………………………………….      20

                                                

               
    1.    Apa itu presentasi.
A. Pengertian Presentasi

Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.
Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menarik minat dan perhatian peserta
b. Mengarahkan perhatian peserta
c. Mempertahankan minat dan perhatian peserta
d. Menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
e. Menjaga etika atau kode etik presentasi 

B. Tujuan Presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah:
  1. Menginformasi
    Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut.
  2. Meyakinkan
    Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis (masuk akal) dan sistematis sehingga menyakinkan pendengar atas suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang sampaikan.
  3. Membujuk
    Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan (ajakan), atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
  4. Menginspirasi
    Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan memberikan motivasi kepada pendengar atau audiens.
  5. Menghibur
    Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada orang atau pendengar melalui informasi yang disampaikan dalam presentasi.

C.  Teknik Presentasi
Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software yang digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress, flash point, macromedia flash, macromedia captivate.

Teknik presentasi dipengaruhi:
A. Pembuatan slide presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi, yaitu:
  1. Pilih tema desain yang relevan
    Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
  2. Hindari sajian teks panjang
    Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat slide tidak dapat terbaca oleh audiens. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karya ilmiah tersebut, jika belum paham, audiens dapat bertanya pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks dalam sebuah slide. Dengan demikian jika Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
  3. Alur yang teratur
    Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan, penjelasan/isi, hingga penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
  4.  Berikan multimedia yang relevan
    Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
  5. Satu slide, berisi satu pesan
    Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
  6. Perhatikan karakter huruf  dan ukuran huruf
    Karakter huruf  dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.                  
B. Penyampaian presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi, yaitu:
  1. Persiapkan Diri
    a. Sering latihan
    Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi. Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
    b. Penampilan
    Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
  2. Persiapkan Materi dan Bahan
    a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
    b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
    c. Siapkan contoh pendukung
    d. Susun materi dengan terstruktur
  3. Cara Penyampaian
    a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
    b. Intonasi dan bahasa tubuh
    c. Interaksi
    d. Bahasa yang mudah
    e. Selipkan selingan atau humor 
C. Struktur Presentasi
  1. Pembuka
    Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
  2. Isi
    Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
  3. Penutup
    Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.

D.  Syarat-Syarat Presentasi
Adapun syarat-syarat presentasi sebagai berikut :
  1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
  2. Mempunyai keberanian
  3. Memiliki ketenangan sikap
  4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
  5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
  6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung

E.  Ciri-Ciri Presentasi yang Baik dan Benar
  1. Penyampain dengan semangat dan siap mental
    Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
  2. Kejelasan berbicara di depan audiensAlat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
  3. Disajikan secara sistematis
    Kesistematisan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
  4. Memberi argumen yang dapat diterima
    Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
  5. Slide dapat terbaca dan menarik
    Slide yang terbaca ataupun slide menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemunculan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
  6. Kontak mata dengan audiens
    Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
  7. Melakukan gerak berbicara
    Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai, presentasi yang terlalu kaku dan juga terlalu hiperaktif akan mempengaruhi penampilan anda.
  8. Penggunaan pakaian yang serasi
    Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
  9. Memiliki sesi tanya jawab
    Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens. Dengan itu presentasi anda akan lebih hidup.
  10. Disampaikan secara tepat waktu
    Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.

F.  Jenis Presentasi
  1. Presentasi Dadakan (Impromptu)
    Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan  apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
    a. Kelebihan :
       1. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya.
       2. Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas.
       3. Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.

    b. Kelemahan :
      1. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata.
     2. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi.
      3. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
  2. Presentasi Naskah (Manuscript)
    Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
    a. Kelebihan :
        1. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis.
        2. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar.
        3. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.

    b. Kelemahan :
        1. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya.
        2. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya.
        3. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya.
      4. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak  mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
  3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
    Jenis presentasi yang dilakukan dengan cara menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannyadengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
  4. Presentasi Ekstempore
    Jenis presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
    a. Kelebihan :
       1. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya.
       2. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan.
      3. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi.
       4. Lebih leluasa dalam penyampaiannya.
       5. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.

    b. Kelemahan :
       1. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan.
       2. Membutuhkan waktu yang lama.

Selain keempat jenis presentasi di atas. Adapula beberapa jenis-jenis presentasi sebagai berikut :
a. Oral        : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b. Visual    : Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c. Teksual  : Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.

     2.    Cara mendisain & factor yang membuat presentasi menarik.
      A.    Menyiapkan konten.
Inilah langkah pertama yang perlu Anda siapkan. Konten adalah elemen utama yang harus Anda siapkan sebaik mungkin sebelum Anda membuat slide, bahkan sebelum Anda berpikir tentang desain yang akan Anda buat.
Untuk menyiapkan konten, Anda harus memulainya dengan pena dan kertas bukan dengan membuka komputer atau membuka powerpoint.
Untuk menyiapkan konten atau materi presentasi, Anda bisa menggunakan brainstorming, mind map dan logical structure. Cara-cara ini dilakukan untuk mendapatkan ide-ide yang akan Anda kembangkan menjadi materi presentasi.
Setelah ide terkumpul, silakan seleksi mana ide-ide yang akan Anda gunakan dan mana yang tidak. Setelah itu rapikan ide-ide Anda. Setelah Anda memiliki ide-ide yang sudah terstruktur dengan baik, kemudian silakan kembangkan ide-ide tersebut menjadi materi presentasi yang utuh. Contoh-contoh komponen pendukung yang ada dalam faktor content ini adalah:
·         Menentukan topik presentasi
·         Memilih dan membatasi poin-poin penting yang ingin disampaikan
·         Menyusun alur materi supaya mengalir dengan enak & mudah dipahami
·         Merancang bagaimana cara menjelaskan tiap poin sehingga presentasi bisa bervariasi dan mudah diingat.
Dan sebenarnya masih ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan dalam penyusunan konten ini. Dalam sebuah presentasi, bagian inilah yang harus ditentukan dan dibuat pertama kali, jika tidak dua faktor lainnya (design dan delivery) akan berantakan.Akan tetapi sayangnya justru bagian ini-lah yang sering kali luput dari perhatian para presenter.Kesalahan yang sering terjadi adalah begitu presenter mendapat tugas untuk berpresentasi, hal yang pertama mereka lakukan adalah membuat slide (faktor design). Karena slide dibuat tanpa konten yang terdefinisi yang jelas, maka biasanya terjadi adalah:
      A.    poin penting mana yang ingin disampaikan tidak jelas
      B.     alur presentasi kurang mengalir, yang ada hanya data yang berganti-ganti di tiap slide-nya Oleh karena itu setiap kali Anda berpresentasi, janganlah tergesa-gesa dahulu membuat slide. Duduk dan pikirkanlah dahulu dengan matang-matang topik apa yang ingin Anda sampaikan dan susunlah materi dengan cermat. 
      B.     Design
             Design adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan slide presentasi Anda. Ini adalah faktor terbaru dalam presentasi yang muncul karena perkembangan teknologi. Haha… di jaman dahulu nabi, filsuf atau kaisar tidak ada yang presentasi menggunakan PowerPoint (dan saya tidak tahu apakah presentasi mereka bakal lebih baik jika jaman itu sudah ada powerpoint.
Seiiring berkembangnya jaman, sekarang ini slide PowerPoint adalah media yang digunakan hampir setiap kalangan. Pelajar, manager, direktur sampai CEO pun jika berpresentasi menggunakan tools PowerPoint ini. Hanya saja ketika banyak orang menggunakannya, bukan berarti mereka mampu menggunakannya dengan efektif. Banyak presentasi yang menjadi membosankan karena penggunaan slide yang penuh dengan teks. Hal ini diperparah lagi dengan cara berpresentasi yang membelakangi audiens dan membaca teks yang ada di slide kata per-kata. Inilah resep ampuh untuk membuat audiens tertidur dalam presentasi.
Fenomena itulah yang akhirnya menyebabkan timbulnya istilah “Death by Power Point” – yaitu presentasi yang membosankan setengah mati karena slide PowerPoint.
·         Membuat storyboard
Setelah Anda memiliki materi presentasi yang lengkap, dan sebelum membuat desain slide ada satu tahap yang perlu Anda lakukan yaitu membuat storyboard.
Storyboard adalah alat serbaguna untuk mulai memvisualisasikan konten presentasi Anda. Storyboard adalah sebuah sketsa atau gambar yang ditampilkan secara berurutan. Tujuannya adalah untuk melihat gambaran cerita visual yang Anda buat secara keseluruhan. Dan storyboard umumnya terdiri dari dua elemen yaitu konten dan sketsa gambar.
Bagaimana membuat storyboard untuk merancang desain slide presentasi Anda? ada tiga langkah sederhana yang perlu Anda lakukan.
Pertama, membuat outline
Outline adalah kerangka dasar dari konten presentasi dan jumlah slide presentasi yang akan Anda gunakan. Ini bertujuan untuk melihat konten apa saja yang akan Anda tampilkan pada semua slide dan berapa jumlah slide yang akan Anda gunakan. Karena pada umumnya jumlah slide bisa lebih banyak, bisa sama atau bisa lebih sedikit dari rancangan materi atau alur awal materi presentasi.
Jika Anda lihat melalui slide sorter maka tampilannya akan seperti gambar di bawah ini.
Setelah Anda benar-benar yakin outline sudah Anda buat dengan baik dan runtut, selanjutnya Anda bisa melangkah ke tahap yang selanjutnya yaitu membuat storyboard.
Kedua, menyiapkan kertas.
Setelah outline selesai Anda buat selanjutnya silakan Anda siapkan kertas. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan powerpoint kosong yang Anda cetak dengan pengaturan handout dua atau empat slide. Setelah itu silakan copy kertas tersebut sebanyak yang Anda butuhkan.
Ketiga, membuat sketsa gambar.
Setelah kertas siap, silakan Anda ambil alat tulis Anda kemudian gambar sketsa pada kertas yang sudah Anda siapkan. Gambar tidak harus bagus, yang penting dapat mengilustrasikan pesan dan visual yang akan Anda tampilkan.
  
      C.    Delivery
Delivery adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cara Anda membawakan presentasi. Berikut adalah contoh-contoh hal yang termasuk dalam aspek delivery:
·         bahasa tubuh yang Anda tampilkan
·         intonasi suara
·         Interaktivitas dengan audiens
·         Cara menangani hal-hal yang terjadi dalam presentasi (penguasaan audiens, situasi, peralatan dll)
Dan sebenarnya masih ada banyak hal lagi yang termasuk dalam faktor delivery. Jika faktor content dan design dilakukan di masa persiapan (sebelum Anda berpresentasi), maka faktor delivery ini adalah tahap eksekusinya.
Ketika saya mengadakan voting kepada audiens dengan bertanya “Dari ketiga faktor yang ada, manakah yang menurut Anda paling penting?”, mayoritas audiens banyak yang memilih faktor delivery ini.
Haha.. saya tidak bisa mengatakan manakah dari ketiga faktor di atas yang paling penting, karena ketiga-nya akan saling berkaitan. Misalnya saja akan susah membawakan presentasi yang menarik (delivery), jika dua faktor lainnya (content dan design) masih amburadul.
Selain itu konteks presentasi juga akan mempengaruhi signifikansi faktor-faktor tersebut. Misalnya saja:
·         dalam sebuah presentasi yang tujuannya menghibur, faktor delivery akan menjadi jauh lebih penting dibandingkan content dan design (bahkan mungkin tidak pakai slide akan lebih efektif).
·         dalam presentasi penyampaian laporan, faktor content mungkin akan menjadi yang paling penting.
Kesalahan yang paling sering terjadi dalam hal delivery adalah orang berpresentasi seakan-akan menyampaikan sebuah monolog. Dalam artian, mereka hanya maju ke depan dan menyampaikan (kalau tidak membacakan) isi konten mereka tanpa benar-benar memperhatikan audiens yang ada.
Padahal presentasi adalah sebuah bentuk komunikasi, sama seperti ketika Anda sedang mengobrol dengan teman baik Anda. Akankah Anda menganggap bahwa pembicaraan dengan teman yang sekedar menghafal (atau membaca) cerita mereka adalah sebuah obrolan yang menyenangkan?
Saya kira Anda akan menjawab “Tidak”. Sama halnya dengan presentasi, Anda tidak bisa hanya maju dan sekedar menghafal apa yang harus Anda sampaikan. Buatlah presentasi Anda sebagai suatu pengalaman dan interaksi komunikasi yang menarik dengan audiens Anda.
3. Teknik Penyampaian yang Baik
1. Teknik Bercerita
Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens. Terlebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.
Bagaimana cara menggunakan cerita dalam  presentasi?
Gunakan cerita yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun yang lucu.  Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan.
      2. Teknik Humor
Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor disampaikan natural.                                                                                                       
Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mungkin.          Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi  membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua presenter mampu melakukannya.
           3.     Teknik Pengulangan 
Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Anaphora adalah istilah Yunani yang digunakan untuk menggambarkan pengulangan dari kata atau frase yang sama pada awal klausa atau kalimat berurutan.
Teknik presentasi Anaphora biasanya digunakan pada presentasi atau pidato yang inspirasional atau motivasional. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens dan mempengaruhi emosi audiens supaya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh presenter.
           4.     Teknik The Rule Of Three
The Rule Of Three adalah salah satu teknik presentasi kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh pakar-pakar presentasi dari zaman-zaman.
Teknik ini akan memudahkan Anda untuk mengekspresikan konsep lebih lengkap, menekankan poin presentasi Anda, dan memudahkan audiens mengingat apa yang Anda sampaikan.
           5.     Teknik Vocal
Suara adalah kekuatan utama seorang presenter.  Menarik dan tidaknya sebuah presentasi salah satunya juga akan sangat ditentukan dari teknik vocal ini. Karena itu jika Anda ingin bisa tampil menarik maka gunakan teknik vocal ini Anda dengan baik. Bicaralah dengan suara yang jelas, tidak bergumama, gunakan nada atau suara yang dapat mereflesikan pesan yang akan Anda sampaikan.
Lakukan varisasi pada vulume suara, kecepatan berbicara maupun kedalam suara yang Anda sampaikan.
           6.     Teknik Body Lenguage
Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking menjelaskan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh  yaitu untuk memperkuat kata-kata dan sebagai cerminan perasaan.
Jadi apa yang Anda sampaikan, bagaimana perasaan Anda dapat dengan mudah terlihat oleh audiens jika didukung dengan bahasa tubuh yang senada.

           7.     Jadi diri sendiri
Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka.
Cara terbaik menjadi presenter yang menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain.
Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.

Demikianlah beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam presentasi Anda. Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika Anda tidak melakukan persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda.


Semoga Bermanfaat bagi para pembaca blogger saya ini :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Descriptive Text - Tanjung Puting National Park

TANJUNG PUTING NATIONAL PARK Tanjung Puting National Park is an internationally famous ecotourism destination, which is located in the southwest of Central Kalimantan peninsula. Visitors from foreign countries come to this park because of its amazing nature. This is called a park, but unlike any park that you have seen in your city, this is a jungle! It is real jungle, which is home to the most interesting animal in the world: orangutan. Though the park is home to many animals, seeing orangutans is usually the visitors’ main reason to visit the park. Orangutans, which literally mean the man of the forest, are the largest arboreal animal on the planet. Most of their lives are spent in trees where orangutans travel from branch to branch by climbing or swinging with their long arms. To see orangutans, we should go to Camp Leakey, which is located in the heart of Tanjung Puting National Park. Camp Leakey is a rehabilitation place for ex-captive orangutans and also a preserv...

Recount Text - B.J. Habibie

B.J. HABIBIE Bacharuddin Jusuf Habibie known as BJ. Habibie was born on 25 June 1936. He was the Third President of the Republic of Indonesia (1998-1999). Habibie was born in Parepare, South Sulawesi Province to Alwi Abdul Jalil Habibie and R.A. Tuti Marini Puspowardojo. His father was an agriculturist from Gorontalo of Bugis descent and his mother was a Javanese noblewomen from Yogyakarta. His parents met while studying in Bogor. When he was 14 years old, Habibie’s father died. Following his father’s death, Habibie continued his studies in Jakarta and then in 1955 moved to Germany. In 1960, Habibie received a degree in engineering in Germany, giving him the little Diplom-Ingenieur. He remained in Germany as a research assistant under Hans Ebner at the Lehrstuhlund Institut Fur Leichtbau, RWTH Aachen to conduct research for his doctoral degree In 1962, Habibie returned to Indonesia for three months on sick leave. During this time, he was reacquainted with Hasri Ainun...

Simple Past Tense - The Legend of Malin Kundang

GRAMMAR REVIEW SIMPLE PAST TENSE   Look at the except from the text below. Pay attention to words in the bold type. A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra lived a women and her son, Malin Kundang. Malin Kundang and his mother had to live hard because his father had passed away when he was a baby. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant’s ship being raided by a band of pirates. With his bravery, Malin Kundang helped the merchant’s defeat the pirates. To thank him, the merchant allowed Malin Kundang to sail with him. Maling Kundang agreed in the hope to get a better a life. He left his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and a lot of crews who worked loading trading journey, his ship landed on a coast near a small village. The local people recognized that it was Malin Kundang. Malin Kundang’s mother ran to the beach to meet the new rich merchant. She wanted to hug...